Ilustrasi (Foto: Sheknows) |
Menurut dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi Partiwi, SpA MARS, spesialis anak, bunda yang tak dapat mengeluarkan ASI dapat menggunakan ASI donor untuk kebutuhan bayi prematur. Tetapi, ada berbagai syarat yang butuh dipenuhi dari si pendonor.
"Donor (ASI) wajib leluasa dari infeksi, wajib leluasa dari HIV, hepatitis B serta hepatitis C. Itu dapat menularkan melewati si ASI tadi," terang wanita yang disapa bersahabat dr Tiwi terhadap Okezone di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 28 Februari 2017.
Sementara, ASI yang khusus untuk bayi-bayi prematur, donornya dari bunda lumayan bulan, wajib terbebas dari CMT alias cytomegalovirus. Dr Tiwi membahas, sebetulnya CMT pada ASI yang diberbagi terhadap bayi yang lumayan bulan tak mempunyai pengaruh signifikan. Tetapi, ASI yang tersedia CMT dapat memengaruhi bayi prematur serta membahayakan perkembangan otak serta mata.
"Jadi, wajib diskrining. Enggak semudah dengan pemberian ASI main kasih-kasih saja. Tapi kami wajib skrining ibunya dulu," jelas dr Tiwi.
Perihal ASI, semua kolostrum pada bunda wajib sesuai dengan bayinya. Ia meningkatkankan, salah satu syarat lain donor ASI, bayinya tak boleh lebih dari 6 bulan. Paling tidak, usia bayi pendonor ASI wajib sama dengan usia bayi prematur yang bakal menerima donor.
"Meskipun anaknya umur setahun serta ASI-nya berlimpah, tak dapat diberbagi terhadap bayi yang baru lahir. Kalau dapat, usianya wajib mirip-mirip dengan bayi (yang bakal didonorkan ASI)," pungkasnya.
ReWrite : Jangan Sembarangan. Ini Syarat Mendonorkan ASI untuk Bayi Prematur
Lihat Sumber
Baca juga:
Advertisement
Loading...
Note: only a member of this blog may post a comment.