Jangan Sampai Jadi Korban PHP, Kenali 8 Cirinya |
Alih-alih menemukan jodoh yang baik, tidak jarangnya malah mendapat andalan palsu dari para pelaku pemberi andalan palsu atau PHP. Kejadian seperti itu dapat terjadi berulang-ulang, khususnya apabila korban tidak menyadari kalau dirinya hanya sedang di-PHP oleh lawan jenisnya.
Konselor serta terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti memberikan info mengenai tanda-tanda seseorang sedang menjadi mangsa pelaku PHP:
1. Sesukanya.
SMS atau chatting
- Kalau dirinya ada butuhnya atau ada maunya, dirinya bakal mengirim pesan panjang-panjang, basa-basi, apabila butuh memakai jurus rayu serta puji.
- Kalau tidak ada butuh, dirinya selain tidak mengirim pesan. Kalaupun Kamu yang mengirim pesan duluan, dibalasnya lama serta singkat-singkat.
Berjumpa
- Sama seperti poin di atas, mau berjumpa hanya bila ada butuhnya. Jangankan diajak ketemuan, wajib antar-jemput pun mau kalau ada maunya.
- Tapi apabila sedang tidak ada butuhnya, rutin ada argumen untuk tidak berjumpa Anda.
Berberita
- Kalau ada butuhnya, dirinya bakal intens bertanya berita serta memberi berita mengenai kesehariannya. Di mana, lagi apa, dengan siapa, serta lainnya.
- Kalau tidak ada butuhnya, dirinya bakal menghilang dengan seribu alasan. Ketiduran, lowbat, tidak bawa power bank, sibuk kuliah, sibuk meeting, serta lain-lain.
2. Kenalan.
- Kamu dengan bangga mengetahuikan dirinya ke kawan-kawan, sahabat, serta bahkan keluarga.
- Sedangkan dia, kalau tidak terpaksa, tidak bakal mengundang Kamu kenal dengan lingkungannya. Kalaupun terdesak, sikapnya acuh tidak acuh serta bakal mengatakan dengan sangat jelas bahwa Kamu hanya kawannya.
3. Pendapat orang-orang terdekat.
- Biasanya orang-orang dekat lebih 'ngeh' kalau laki-laki yang sedang dekat dengan kami cuma PHP. Tetapi sayangnya, kami biasanya tidak percaya serta bahkan membela mati-matian.
- Ketika kami ceritakan mengenai kecurigaan orang-orang terdekat mengenai dirinya, dirinya kemungkinan bakal marah, emosi, berpendapat Kamu tidak memercayainya. Kalau dapat, dirinya bakal menyuruh Kamu jauh-jauh dari kawan-kawan atau bahkan keluarga Anda.
4. Serba salah.
- Kamu tidak jarang ditempatkan dalam situasi serba salah, antara lain Kamu sempat hingga wajib minta maaf berkali-kali, mengiba-iba untuk dimaafkan. Kalaupun dirinya memaafkan Anda, biasanya bersyarat.
- Kalau dirinya yang salah serta Kamu marah, dirinya bakal makin menghindar. Hingga Kamu merasa bersalah, serta ujung-ujungnya Kamu juga yang meminta maaf.
5. Ribut tidak jelas.
- Kamu serta dirinya tidak jarang dihadapkan pada situasi yang membikin ribut atau bertengkar tidak jelas. Lalu terjadilah kondisi nomor 4. Kamu dibangun merasa bersalah, wajib menurut, serta meminta maaf hingga mengiba.
6. Sesuatu mengenai hubungan intim.
- Dirinya cenderung menyukai tempat-tempat sepi saat menghabiskan waktu bersama Anda. Atau main di tempatnya, entah itu kamar di rumahnya, indekos miliknya, apartemen. Bahkan sekadar ke bioskop atau makan di restoran pun malas. Mereka bakal lebih memilih layanan delivery atau take away .
- Tujuannya tidak lepas dari meperbuat hubungan mesra dengan Kamu dengan dalih sayang serta cinta.
7. Menghindari pertanyaan mengenai perasaan.
- Kapanpun kamu tanya Kamu sayang aku tidak? Dirinya tidak bakal menjawab dengan pasti. Paling gampang dirinya memilih diam. Kalau Kamu memaksa, dirinya bakal menjawab dengan jawaban lain (dan biasanya sambil emosi). Misal, Kalau tidak sayang, untuk apa aku ada di sini sama kamu? atau Terbukti sayang itu wajib diucapkan, ya? atau Terserah kamu mekualitasnya seperti apa .
8. Menghindari pertanyaan mengenai masa depan.
- Mau dibawa kemana? Kapan bakal mengetahuikan aku ke keluarga? Pertanyaan seperti ini saja tidak bakal dijawab dengan pasti. Apalagi mengenai tunangan atau pernikahan.
- Pelaku PHP cenderung bakal menjawab, Jalani dulu saja , Let it flow , Aku enggak suka dipaksa , Tetap mengumpulkan uangnya dulu , Tetap sibuk banget kerjaan , serta lain-lain.
BACA SUMBER
RetWrite : Jangan Sampai Jadi Korban PHP, Kenali 8 Cirinya.
Baca juga:
Advertisement
Loading...
Note: only a member of this blog may post a comment.