-->

Menelisik Kehidupan Manusia Pra Sejarah di Gua-Gua Yogyakarta

Menelisik Kehidupan Manusia Pra Sejarah di Gua-Gua Yogyakarta
Gua Luweng (Foto: Instagram/Bimbim_Wong)
BageBagi.net - Manusia pra sejarah yang nasib di gua-gua di kawasan karst Gunungsewu, Yogyakarta tinggal berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Mereka berpindah sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada di kurang lebihnya.

Dosen Ilmu Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Hery Santosa berkata, dirinya sempat meperbuat penelitian di beberapa lokais di Gunungkidul tergolong gua yang ada di wilayah Rongkop.

Diketahui jejak manusia zaman kurang lebih 30 ribuan tahun lalu tak sedikit ditemukan di gua karst yang ada. Lokasi tersebut dinamakan gua hunian datar. "Gunungkidul itu tak sedikit gua yang dihuni manusia," katanya terhadap Okezone.

Menurut dia, hunian di dalam gua tak permanen alias manusia saat itu meperbuat perjalanan menuju tempat lain. Mereka belum mempunyai tempat tinggal menetap kurun waktu tertentu, jadi memerlukan tempat berlindung di dalam gua-gua pada musin penghujan serta bersembunyi dari fauna buas yang saat itu tak sedikit ditemukan.

Selain di dalam gua manusia purba tak sedikit nasib di pinggir sungai oya. Manusia saat itu nasib berkelompok kecil. Pun demikian, mereka telah sedikit mengetahui ritual yang berkaitan dengan adanya kekuatan yang besar diatas manusia. Faktor itu diketahui dari temuan beberapa lokasi yang menunjukkan manusia pada masa itu telah meperbuat ritual.

Hery membicarakan, kepindahan mereka juga untuk mencari sumber makanan. Manusia saat itu, belum berpikir menimbun makanan.Lokasi nasib manusia pra sejarah memanjang dari Gunungkidul sampai Ponorogo, Jawa Timur.

"Mereka juga meninggalkan peralatan yang dibuat, serta bakal membikin peralatan baru seusai menemukan lokasi hunian," jelasnya.

Peralatan yang ditemukan di gua Braholo yang diantaranya pisau sampai mata panah adalah tahap untuk bersi kukuh nasib. Sebetulnya, menurut Hery penemuan itu dapat dilihat dari ketebalan tanah yang ada didalam gua, sebab menunjukkan tahun perkembangan manusia.

"Itu adalah peralatan nasib untuk mencari makan,"tegasnya.

Menurut dia, Gunungkidul adalah salah satu 'perpustakaan nasib' untuk penelitian zaman pra sejarah yang tetap tak sedikit, serta belum terdokumentasikan dengan baik. Dirinya mengaku telah meperbuat penelitian dibeberapa kecamatan, mulai dari Playen yang tak sedikit ditemukan kubur batu, serta menhir.

Selain itu, kawasan website sokoliman di kecamatan Karangmojo tak sedikit ditemukan "Sepanjang kali oya tak sedikit ditemukan peralatan serta fosil," pungkasnya.

ReWrite : Menelisik Kehidupan Manusia Pra Sejarah di Gua-Gua Yogyakarta
Lihat Sumber
Advertisement
Loading...

Note: only a member of this blog may post a comment.

Click to comment